Rabu, 24 Agustus 2011

Wahai Adam, Jadilah Pria Sejati

Dengarkan wahai adam.....
Dirimu adalah seorang pria
Kodratmu kelak adalah seorang imam
Belajarlah utuk menjadi imam sejati sedari sekarang
Janganlah hanya sekedar berucap janji
Lalu hilang tanpa jejak
Jika dunia tak menagih janjimu
Ingatlah masih ada kehidupan akhir yang lebih hakiki
Akan mengingatkanmu pada janji yang telah terucap
Seandainya janji terhalang suatu hal yang sangat sulit
Bicarakan baik baik secara pria sejati
Jangan bersembunyi dibalik masalah
Bukankah kepemilikan logikamu lebih besar dari pada hawa
Mestinya kau sanggup menjelaskan sekecil apapun yg terjadi
Agar semua tak hanya sekedar kabar burung dari luar
Atau membuat keadaan menjadi fatamorgana
Walaupun asa kami lebih besar dari pada logika
Tapi kami sanggup memahami dengan hati
Andaikata kau beri kami penjelasan
Tidak hanya sekedar diam tanpa kata sedikitpun
Meskipun ada pepatah yang mengatakan diam itu emas
Namun adakalanya emas yang kau maksud menjadi serpihan
Dan akhirnya akan menimbulkan goresan luka

Jadi wahai adam...........
Jadilah pria sejati yang bisa dibanggakan
Milikilah tulang rusuk yang kokoh
Sehingga kami yang tercipta dari tulang rusukmu
Akan senantiasa menjadi hawa yang kokoh
Dalam menghadapi ujian kehidupan
Karena sesukses suksesnya kami
Sehebat hebatnya kami
Kodrat kami adalah seorang wanita
Yang tetap akan menjadi makmum
Hingga kelak kami berada dikeabadiaan

Masalah tak akan buatku menyerah

Saat ini aku gundah
Saat ini aku gelisah
Saat ini aku resah
Jiwaku hanya memberi titah
Agar tak lagi hadirkan lelah
Sehingga ragaku bersimbah peluh

Aku tak ingin menjadi rapuh
Aku tak boleh terus mengeluh
Hanya karna hadirnya masalah
Bukankah masalah adalah tarbiyah?
Yang akan menjadikanku kokoh
Yang akan sirnakan rapuh
Dan Yang akan tinggalkan keluh

Ku yakin akan datangnya hikmah
Ku yakin akan adanya anugerah
Jika aku terus melangkah
Menyusuri setiap celah
Mengikuti kebenaran arah

Aku tak boleh menyerah....
Karena menntari kan bersinar cerah
Menghadirkan kehidupan yang indah









Minggu, 10 Juli 2011

tersebutlah sebuah kapal yg megah berlayar di lautan luas bersama beberapa skotchi di dalamnya. skotchi itu siap membantu nama baik sang kapal pd saat terjadi musibah pada sang kapal meskipun mgkn skotchi2 itu hrs meninggalkan sang kapal d tengah samudra luas.
untung tak dapat di raih maang tak dapat ditolak, tiba2 terjadi obak yang maha dahsyat di laut itu. kapal itu hampir karam. bergegas smua skotchi di turunkan untuk menyelamatkan penumpang didalamnya. tapi tunggu tdk smua skotchi meninggalkan sang kapal. ada satu skotchi yang tetap tinggal d dekat sang kapal meskipun entah brp lama lg sang kapal bisa bertahan.
sang kapal bertanya pada skotchi "skotchi jangan tinggalkan aku, dampingi aku terus, doakan aku bisa melalui ini smua"
dengan penuh kasih skotchi itu menjawab "ya kapal aku akan membantumu tp aku cuma bisa membantumu dengan doa kr aku tak punya daya apapun untuk membantumu slain doa n suportku"
"skotchi bagiku itu sangat cukup, kesabaranmu membuatku salut" lirih sang kapal
"tapi kapal apakah ini dinamakan kesabaran bukan kebodohan?" tanya skotchi
"kebodohan tdk akn mendapat apapun, sdgkn kesabaran akn mendapat kasih dari Tuhan" jelas sang kapal
"iya kapal aku akan mendoakanmu dan aku akan selalu menemanimu" jawab skotchi penuh semangat
Setiap hari skotchi mendoakan n memberikan suport pada sang kapal agar dia mampu melawan ombak. tak hentinya ia menanyakan kondisi sang kapal karna dia takut terjadi sesuatu pada sang kapal.
kemudian sang kapal berkata lagi "skotchi trimakasih selalu di dekatku, di saat seperti ini engkau selalu menemaniku"
skotchi berujar "tidak apa2 kapal aku senang sekali membantumu, sahabat sejati adalah dimana tak akan meninggalkan sahabatnya yang berada dalam kesulitan"
mukzizat Tuhan memang nyata n pertolongan tuhan sangat dekat, tiba2 kapal itu kembali membaik, dia bisa kembali berlayar di lautan luas. bukan hanya kapal yg senang tapi juga skotchi tp apa yang terjadi???? saat kapal dapat kembali melaju, skotchi tidak diikutkan bersamanya, skotchi di tinggal jauh d tengah lautan untuk kembali mlaju sendiri ke dermaga padahal kekuatan laju skotchi tak seberapa jika di banding kapal.
kini skotchi hanya sendiri d tengah lautan, dia mencoba mencari teman2nya yg dulu membujuknya untk ikut mlaju ketika kapal diterjang ombak. teman2ny tlah mlaju jauh tp dia masih jauh dari dermaga. skotchi tdk pernah menyesali telah mendampingi kapal ketika dalam kesulitan tp skotchi menyayangkan ketika tiba2 kapal itu pergi meninggalkannya tanpa penjelasan apapun. "Ini adl jalanku, aku yakin suatu saat akupun akan meraih dermaga itu, smoga kau tetap menjadi kapal yang tangguh, yang tidak mudah putus asa, tidak mudah menyerah n selalu percaya pada Tuhan. tp jangan jadikan aku asing bagimu dg sapaan yg berbeda" smoga akupun bs menjadi kapal yg kokoh sepertimu.
cerita ini hanya bisa ditulis singkat oleh skotchi meski aslinya tak sesingkat ini....

_SMOGA BISA JADI BAHAN RENUNGAN_


Yens Hendayani

Minggu, 15 Mei 2011

Harga Diri Sebuah "Asa"

oleh Yens Hendayani pada 08 Mei 2011 jam 4:56
Tahukah kawan ternyata susah menjadi diriku "ASA"????
Apalagi jika aku berada pada jiwa wanita timur yg syarat akan benteng norma dan agama terlepas dari apapun agama yg kt anut tp aku bangga n nyaman berada d jiwa mereka, aku merasa mempunyai perlindungan n harga diri lebih tp knp terkadang banyak yg tak mengerti akan diriku???, tak jarang yg mengatakan kami terlalu dingin n kaku karena berada d jiwa seoarang wanita timur. aku tdk tahu knp ada yg berfikir sprt itu pdhl aku sperti ini kr aku sangat menjunjung tinggi norma yg menaungi jiwa dimana aku berada (jiwa tuanku).
Lalu aku hrs bagaimana??? apakah ekspresif menunjukan diriku tanpa ada yg membentengi adalah kehendak dr semua orang untuk lebih menghargaiku....., aku bisa saja melakukan itu tp tak berartikah lagi sebuah pengendalian diri.
Menyesuaikan dg tempatku berada, aku mencoba menjadi "Asa" yg bernilai lebih n dewasa tepatnya yg punya harga diri dimana tdk sembarangan membuka segenap yg terpendam dlm diriku.
Apapun penilaian tentang diriku, aku ingin senantiasa membawa kebahagiaan untuk seseorang yg punya tempat lebih dlm diriku n aku sll berharap org itu th apa yg terpendam dlm diriku tanpa aku hrs membuka semua tabir yg ada dlm diriku.
Meskipun tuanku seperti yg aku gambarkan tp tuanku jg butuh suatu kepastian dr sesamaku yg berada pada jiwa seorang adam. apkah itu egois???? kr ternyata tuanku jg kadang sedikit buta dalam membaca sesama diriku yg berda dlm jiwa seorang adam. tuanku tdk mungkin menanyakan langsung meskipun sdh jamanya emansipasi. itu bukan kr tak ada keberanian dr tuanku tp kr tuanku sangat menjunjung tinggi norma n agama yg dia yakini.
Saranku untuk sesamaku yg berada pada jiwa adam, menurutku kalian lebih punya kebebasan menunjukan apapun yg terpendam dlm diri kalian dr pd aku jadi janganlah kalian membuat tuanku bingung harus bagaimana kr kalian tahu kesabaranku dlm diri tuanku tdk berarti tak terbatas. jika aku sdh berada di titik jenuh, salah2 akulah yg akan memberikan bisikan pada tuanku "sudahlah apa yg kau harapkan". jd aku mohon jangan gantung diriku di pohon kebimbangan kr aku takut angin akan membawaku k tempat lain yg tak pernah disangka tuanku......